Labbaik Allohumma Labbaik

Labbaik Allohumma Labbaik
Ziarah ke Baitullah

Kamis, 07 April 2022

Moderasi Beragama

Menapaki bulan suci Ramadhan, sudah menjadi bagian untuk memberikan pembinaan keimanan dan ketaqwaan, serta kegiatan ibadah 'tholabul ilmi' bagi peserta didik diselenggarakan acara "Pondok Ramadhan".

Seiring dengan perkembangan budaya dan situasi bermasyarakat dalam keberagaman dan pluralisme, terdapat satu materi yang sepatutnya untuk disampaikan kepada peserta didik, yang harapan kedepannya mereka saat menjadi pemegang tampuk pembangunan, akan mampu menempatkan diri mereka pada situasi yang semakin berkembang. Dan, materi kajian itu adalah "MODERASI BERAGAMA"

Gagasan 'moderasi beragama' muncul dari seorang tokoh yang menjadi menteri agama Republik Indonesia, tak hanya kiprahnya sebagai Mantan Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin juga dikenal sebagai penggagas ide moderasi beragama dan telah mencetuskan pendirian rumah moderasi beragama di PTKIN se – Indonesia.

Nah selanjutnya mari bersama kita belajar untuk memahami apa yang tersirat dalam materi 'Moderasi Beragama' yang akan disajikan dalam bentuk pertanyaan dan jawaban.

Untuk yang ingin membuka dalam format presentasi silakan klik file PowerPoint berikut:
Presentasi Moderasi Beragama

Apakah yang dimaksud dengan Moderasi Beragama?

Moderasi beragama adalah cara pandang dalam beragama secara moderat yakni memahami dan mengamalkan ajaran agama dengan tidak ekstrem, baik ekstrem kanan (pemahaman agama yang sangat kaku) maupun ekstrem kiri (pemahaman agama yang sangat liberal).

Sementara prinsip moderasi beragama adalah sikap atau cara pandang perilaku beragama yang moderat, toleran, menghargai perbedaan, dan selalu mengejawantahkan kemaslahatan bersama,”

Apa itu kegiatan moderasi?

Moderasi beragama merupakan cara pandang, sikap, dan perilaku selalu mengambil posisi di tengah-tengah, selalu bertindak adil, dan tidak ekstrem dalam beragama.

Bagaimana karakteristik moderasi beragama?

Moderasi beragama dapat ditunjukkan melalui sikap tawazun (berkeseimbangan), i'tidal (lurus dan tegas), tasamuh (toleransi), musawah (egaliter), syura (musyawarah), ishlah (reformasi), aulawiyah (mendahulukan yang prioritas), tathawwur wa ibtikar (dinamis dan inovatif).

Apa pentingnya moderasi beragama?

Jadi, dalam hal ini, pentingnya moderasi beragama adalah karena ia menjadi cara mengembalikan praktik beragama agar sesuai dengan esensinya, dan agar agama benar-benar berfungsi menjaga harkat dan martabat manusia, tidak sebaliknya.

Apa saja nilai nilai moderasi beragama?

Seperti : nilai-nilai Tawassuth (Tengah-tengah), I'tidal (Tegak Lurus), Tasamuh (Toleran), Syura (Musyawarah), Ishlah (Perbaikan), Qudwah (Kepeloporan), Muwathanah (Cinta Tanah Air), La 'Unf (Anti Kekerasan), I'tiraf al-'Urf (Ramah Budaya).

Apa hubungan antara Islam dan moderasi beragama?

Islam juga meletakkan dasar ajaran untuk mengimplementasikan sikap moderasi beragama, termasuk di dalamnya menghargai perebedaan agama, menghormati keyakinan dan cara beribadah umat yang berbeda agama, bersikap toleransi, dan berlaku adil terhadap semua umat beragama.

Bagaimana ciri ciri seseorang yang bersikap moderat?

Sikap moderat ditandai dengan adanya tawadhu' atau rendah hati. Seorang yang moderat harus mampu menunjukkan dirinya sebagai makhluk yang merasa kurang pengetahuannya, sehingga ingin tetap belajar. Dia harus rendah hati ketika berbicara dengan orang lain.

Bagaimana moderasi beragama dalam masyarakat multikultural?

Sikap moderasi beragama yang bisa diterapkan dalam negara multikultural diantaranya bisa dilakukan melalui menghormati pendapat orang lain; menghargai agama, suku, ras dan budaya lain; mengakui keberadaan orang lain; sikap toleransi serta tidak memaksa keinginan dengan cara kekerasan.

Apakah tujuan penerapan moderasi Islam di Indonesia?

Tujuan pembuatan kebijakan penguatan moderasi beragama pada dasarnya untuk mewujudkan ketertiban dalam masyarakat beragama, melindungi hak-hak pemeluk agama dalam menjalankan kebebasan beragama, mewujudkan ketentraman dan kedamaian dalam kehidupan kegamaan serta untuk mewujudkan kesejahteraan umat beragama.

Mengapa moderasi beragama di sekolah penting?

Karena itu, penanaman dan pengembangan moderasi beragama sangat penting sebagai cara pandang generasi millenial dalam memahami dan mendalami islam. Sehingga mengajar itu agama tidak hanya membentuk keshalehan individu, tapi juga mampu menjadikan paham agamanya sebagai instrument untuk menghargai umat agama lain.

Apa saja nilai nilai Islam moderat?

Penanaman nilai-nilai Islam moderat adalah upaya penanaman nilai-nilai al- adl (keadilan), al-tawazun (keseimbangan), dan al-tasamuh (toleransi).

Apa yang menjadi tolak ukur pelaksanaan moderasi beragama?

Tolok ukur moderasi beragama pertama, kata dia, seberapa kuat kembalinya penganut agama kembali pada inti pokok ajaran, yaitu nilai kemanusiaan. Melalui kemanusiaan maka perbedaan agama di tengah masyarakat bukan menjadi persoalan mengganggu keharmonisan.

Apa yang dimaksud dengan sikap moderat?

Moderat adalah kecenderungan ke arah dimensi atau jalan tengah. Sikap moderat memiliki ciri-ciri, yakni sikap terbuka, rendah hati, berpikir rasional, dan dapat memberi manfaat. Moderat adalah orang yang berkecenderungan ke arah dimensi atau jalan tengah.

Bagaimana penerapan moderasi dalam lingkungan masyarakat jelaskan?

1. Tidak mengejek masyarakat yang berbeda agama,
2. Tidak memaksakan orang lain menganut agama kita,
3. Selalu rukun walaupun berbeda agama,
4. Saling Peduli dan tolong-menolong walaupun berbeda agama.

 

Beberapa Prinsip yang harus dibangun dalam diri ummat untuk dapat mengantarkan sikap moderasi beragama sebagai pengejawantahan 'Islamsebagai agama yang rahmatan lil alamin memiliki ciri ciri moderasi beragama yang harus tertanan dalam jiwa diantaranya :

1. Wasathiyah (mengambil jalan tengah)

Yaitu pandangan yang mengambil jalan pertengahan dengan tidak berlebih lebihan dalam beragama dan tidak mengurangi ajaran agama, jalan tengah ini dapat berarti pemahaman yang memadukan antara teks ajaran agama dan konteks kondisi masyarakat.

2. Tawazun ( Seimbang )

Tahawzun merupakan pandangan keseimbangan tidak keluar dari dari garis yang telah di tetapkan. Jika di telusuri istilah tawazun berakar dari kata mizan yang berarti timbangan. Tapi dalam pemahaman konteks moderasi mizan bukan diartikan sebagai alat atau benda yang di gunakan untuk menimbang melainkan keadilan dalaam semua aspek kehidupan baik terkait dengan dunia ataupun terkait dengan kehidupan yang kekal kelak di akhirat.

3. I’tidal (lurus dan tegas)

Istilah I’tidal berasal dari kata bahasa arab yaitu adil yang berarti sama, dalam kamus besar bahasa Indonesia adil berarti tidak berat sebelah , tidak sewenang wenang. I’tidal merupakan pandangan yang menempatkan sesuatu pada tempatnya , membagi sesui dengan porsinya, melaksankaan hak dan memenuhi kewajiban.

4. Tasamuh (Toleransi)

Tasamuh jika ditinjau dari bahasa arab berasal dari kata samhun yang berarti memudahkan. Sedangkan menmurut Kamus Besar Bahasa Indonesia toleransi berarti : bersifat menghargai, membiarkan, membolehkan, sesuatu berbeda ataupun berlawanan dengan pendirian sendiri.

5. Musawah (persamaan)

Musawah berarti persamaan derajat, islam tidak pernah membeda bedakan manusia dari segi personalnya semua manusia memiliki derajat yang sama diantara manusia lainya tidak pandang jenis kelamin, ras, suku, tradisi, budaya, pangkat karena semuanya telah ditentukan oleh sang pencipta manusia tidak dapat hak untuk merubah ketetapan yang telah di tetapkan. Firman Allah SWT dalam Surat Al Hujurat ayat 13 sebagi artinya berikut :

 

Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal. (QS Al Hujurat : 13)

6. Syuro ( Musyawarah)

Istilah Syuro berakar dari kata Syawara Yusawiru yang memiliki arti memberikan penjelasa, menyatakan atau mengambil sesuatu. Bentuk lain dari kata syawara ialah tasyawara yang berarti perundingan, saling berdialog bertukar ide; sedangkan syawir memiliki pengertian mengajukan pendapat atau bertukar fikiran.8 Jadi musyawarah merupakan jalan atau cara untuk menyelesaikan setiap masalah dengan jalan duduk bersama berdialog dan berdiskusi satu sama laian untuk mencapai mufakat dengan prinsip kebaikan bersama di atas segalanya.

7. Ishlah (Reformasi)

Islah berakar dari kosa kata bahasa arab yang berarti memperbaiki atau mendamaikan. Dalam konsep moderasi, islah memberikan kondisi yang lebih baik untuk merespon perubahan dan kemajuan zaman atas dasar kepentingan umum dengan berpegang pada prinsip memelihara nilai nilai tradisi lama yang baik dan menerapkan nilai nilai tradisi baru yang lebih baik demi kemaslahatan bersama.

8. Awlawiyah(Mendahulukan Perioritas)

al-awlawiyyah adalah bentuk jamak dari kata al-aulaa, yang berarti penting atau perioritas. Awlawiyah juga dapat diartikan sebagai mengutamakan kepentingan yang lebih prioritas.

9. Tathawur Wa Ibtikar (dinamis Dan Inovatif)

Tathawwur wa Ibtikar merupakan sifat dinamis dan inovatif yang memiliki pengertian bergerak dan pembaharu, selalu membuka diri untuk bergerak aktif partisipasi untuk melakukan pembahrauan sesuai dengan perkembangan zaman untuk kemajuan dan kemaslahatan umat.

10. Tahadhdhur (Berkeadaban)

Menjunjung tinggi moralitas, kepribadian, budi luhur, identitas dan integrasi sebagi khoiruu mmah dalam kehidupan dan peradaban manusia. Berkeadaban meiliki banyak konsep salah satunya adalah ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan merupakan cikal bakal sebuah peradaban semakin tinggi ilmu yang di miliki seseorang maka akan semaking luas memandang , luasnya pandangan menjadikannya melihat segala sudut arah sehingga akan menjadi pribadi yang bijaksana, kebijaksanaan /hikmah tercermin dalam tingkahlaku berupa adab atau moralitas yang tinggi dan mulia.

 

SIMPULAN

Indonesia sebagai negara bangsa memiliki banyak ragam perbedaan mulai dari suku, adat, budaya tradisi, agama dan kekayaan berbaur bersatu dalam satu falsafah hidup bersama dalam ideology pancasila. Persatuan dan kesatuan yang sudah terjalin erat berabad abad haruslah tetap dijaga dan di rawat janganlah tercerai berai.

Moderasi merupan faham yang mengambil jalan tengah tidak terlalu kekanan pada faham radikal dan tidak terlalu ke kiri pada faham liberal. Ada beberapa prinsip yang menjadi ciri moderasi beragama diantaranya 1) Tawassuth (mengambil jalan tengah) , 2) Tawazun (berkeseimbangan) , 3) I’tidal (lurus dan tegas) , 4) Tasamuh (toleransi) , 5) Musawah (persamaan) , 6) Syura (musyawarah) , 7) Ishlah (reformasi) , 8) Aulawiyah (mendahulukan yang peroritas) , 9) Tathawur wa ibtikar (dinamis dan inovatif) , 10) Tahadhdhur (berkeadaban).