Ramadhan
Kariim, Marhaban Ya Ramadhan, Marhaban Syahro Syiam, Marhaban Syahro Qur’an,
Bulan
Ramadhan telah benar-benar datang menjelang. Kaum muslimin kembali bergembira
dengan datangnya bulan yang mulia ini. Setelah sebelas bulan mengarungi
kehidupan yang penuh warna-warni, maka inilah momentum yang tepat bagi kita
semua untuk membersihkan diri dari segala dosa yang melekat tanpa kita sadari.
Sungguh
kita semua bergembira sepenuh hati dengan datangnya Ramadhan yang penuh berkah.
Rasa gembira ini adalah cerminan ketaqwaaan yang ada dalam hati kita, karena
sejatinya bulan Ramadhan adalah salah satu dari syiar dalam agama kita, yang
harus senantiasa kita hormati dan agungkan. Allah Subhaanahu Wa Ta'ala
berfirman: “Dan barang siapa mengagungkan syiar-syiar Allah, maka
sesungguhnya itu timbul dari ketaqwaan hati.” [QS Al-Hajj: 32]
Seyogyanya,
kita harus mempersiapkan diri dalam menyambutnya. Namun sungguh
mengherankan jika ada sebagian kaum muslimin yang justru merasa berat dengan
hadirnya Ramadhan, merasa bahwa Ramadhan mengekang segala kebebasan dan
kemerdekaannya. Atau ada pula yang merasa biasa-biasa saja, merasa bahwa
Ramadhan hanyalah rutinitas belaka, yang datang silih berganti sebagaimana
bulan-bulan lainnya.
Sikap
seperti ini, tentu saja bukan cerminan ketaqwaan yang ada dalam hati. Melainkan
timbul dari hati yang sakit atau jiwa yang lekat dengan maksiat. Tentu saja
kita berlindung dari sikap yang demikian, … Naudzu billah tsuma naudzu billah.
Kegembiraan
kita tentu saja bukan sebagaimana kegembiraan anak-anak kecil dengan hadirnya
Ramadhan. Karena mereka juga bergembira dengan datangnya bulan mulia ini,
karena mempunyai waktu banyak untuk bermain bersama teman, bahkan –mungkin
saja-gembira karena adanya petasan, dan janji pakaian baru di hari lebaran.
Kegembiraan
yang semacam ini tentu saja melekat pada diri anak-anak semata, tapi bukan
kegembiraan yang kita maksudkan dalam menyambut Ramadhan yang mulia. Begitu
pula kegembiraan kita bukanlah kegembiraan anak –anak yang beranjak remaja.
Dimana
mereka bergembira dengan hadirnya Ramadhan, karena mempunyai banyak kesempatan
untuk jalan-jalan menghabiskan waktu bersama teman atau bahkan pasangannya.
Banyak kita saksikan kesucian Ramadhan ternoda, dengan muda-mudi yang justru
menggunakan waktu-waktu ibadah untuk saling pendekatan satu sama lainnya.
Sesungguhnya
kita bergembira dengan hadirnya Ramadhan, karena bulan ini membawa banyak
keutamaan bagi kita semua. Jika kita merenunginya satu persatu lebih mendalam,
maka tentulah kegembiraan itu akan kian bertambah lengkap dan sempurna. Marilah
kita melihat beberapa keutamaan Ramadhan yang menjadikan alasan kita bersuka
cita menyambutnya …
Rasulullah
SAW bersabda dengan lisannya yang mulia: ”Shalat lima waktu, shalat jum’at
sampai ke shalat jum’at berikutnya, puasa Ramadhan ke puasa Ramadhan berikutnya
adalah sebagai penghapus (dosa) apabila perbuatan dosa besar ditinggalkan”.
(HR. Muslim)
Hadirnya
Ramadhan sungguh menjadikan momentum bagi kita untuk membersihkan diri dari
segala noda dosa dan kemaksiatan yang tidak kita sadari. Ibaratnya pakaian yang
sehari-hari kita pakai, meskipun tidak terkena lumpur atau kotoran yang jelas,
tetap saja kita harus mencucinya karena ada debu yang melekat erat.
Begitupun
diri kita, sekalipun kita tidak menjalani dosa besar, namun tentu saja tanpa
kita sadari terkadang ada hal yang kita lakukan menyebabkan noda kecil dalam
hati kita, bisa jadi melalui lisan, pandangan, atau bahkan anggota badan kita.
Inilah
yang membuat kita bersuka cita karena mendapat kesempatan untuk menyucikan diri
dari kita. Maka marilah kita menjalankan ibadah di dalamnya dengan penuh iman
dan pengharapan, serta memperbanyak istighfar, agar benar-benar Ramadhan ini
menjadi bulan pengampunan.
Bahkan
diriwayatkan pula, bagaimana malaikat Jibril as melaknat mereka yang mendapati
Ramadhan, tetapi tidak diampuni dosan-dosanya. Semoga ini bisa menjadi cermin
bagi kita semua.
Hal
kedua yang membuat kita berbahagia adalah Ramadhan merupakan bulan musim
kebaikan, dimana kita semua menjalankan ibadah dengan penuh semangat,
berbondong-bondong dan sungguh terasa lebih ringan.
Inilah
yang dijelaskan dalam hadist Rasulullah SAW, tentang Ramadhan sebagai musim
kebaikan yang menakjubkan: “(Bulan dimana) dibuka pintu-pintu surga, ditutup
pintu-pintu neraka, syetan-syetan dibelenggu. Dan berserulah malaikat : wahai
pencari kebaikan, sambutlah. Wahai pencari kejahatan, berhentilah” (demikian)
sampai berakhirnya ramadhan” [HR Ahmad]
Inilah
yang menjadikan kita bergembira, karena kebaikan begitu mudah dijalankan.
Bersama sama kita lihat di masjid, mushola, bahkan di rumah-rumah kita,
bagaimana Ramadhan menyinari kita dengan banyak amal dan kegiatan yang tak
putus dan henti-hentinya. Dari mulai pagi hari hingga malam menjelang,
bergantian kita melaksanakan amal kebaikan yang begitu beragam.
Hal
ketiga yang membuat kita berbahagia adalah, karena Ramadhan adalah bulan dimana
ukhuwah kita meningkat. Bayangkan saja, bagaimana hari-hari ini dipenuhi dengan
banyak pertemuan antar jamaah masjid, dari mulai sholat tarawih berjamaah,
tadarusan selepas tarawih, hingga sholat shubuh berjamaah,
Kaum
muslimin berkumpul setiap harinya dan merasakan keindahan ukhuwah yang luar
biasa. Bahkan bukan hanya di luar rumah, di dalam rumah pun kita menemukan
keharmonisan yang bertambah saat Ramadhan tiba.
Banyak
kesempatan untuk berkumpul antar anggota keluarga, khususnya saat buka puasa
dan sahur menjelang. Ini semua tanpa kita sadari, sungguh membuat hati kita
lebih tenteram dan nyaman. Lebih siap untuk menjalani semua aktifitas dan
tantangan dalam kehidupan ini.
Yang
terakhir, tentu saja kita bergembira dalam bulan Ramadhan ini karena Allah
Subhaanahu Wa Ta'ala banyak menjanjikan pahala kemuliaan bagi kita semua
melalui amal-amal yang ada di dalamnya. Setia amal mempunyai keutamaannya
masing-masing. Khususnya kita bergembira karena di dalam Ramadhan ada satu
malam yang mulia, yaitu lailatul qadar yang bernilai melebihi seribu bulan. Ini
menjadi kesempatan yang sungguh kita impikan, untuk mendapatinya dengan
memperbanyak ibadah pada malam tersebut.
Akhirnya,
marilah kegembiraan ini kita jadikan sebagai pemicu awal untuk lebih
bersemangat dalam mengarungi samudera keberkahan Ramadhan dengan ragam
ibadahnya yang mulia. Kita menjalaninya satu persatu dengan ringan penuh suka
cita, agar semua yang dijanjikan bisa kita dapatkan dalam Ramadhan ini. Semoga
Allah Subhaanahu Wa Ta'ala memudahkan, dan memberikan berkah, dan tentunya
ridlo terhadap semua ibadah kita, amiin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar